[full_width]
Dear Investors,
Dear Investors,
Pada kesempatan ini saya ingin berbagi pengetahuan mengenai Stochastic Oscillator. Sebuah indikator yang sangat populer, sering digunakan dan powerful.
Pengertian Stochastic Oscillator
Saya mulai dengan pengertian dari indikator ini. Stochastic Oscillator atau biasa disebut indikator stokastik adalah sebuah indikator yang digunakan untuk menentukan apakah suatu saham sudah berada dalam posisi overbought atau oversold. Indikator ini bekerja dengan membandingkan harga-harga penutupan sebuah saham dalam jangka waktu tertentu. Tampilan dari indikator ini terdiri dari dua garis yang disebut %K (garis merah) dan %D (garis biru) sebagaimana gambar berikut.
Lebih dalam tentang Stochastic Oscillator
Stochastic Oscillator dikembangkan oleh George Lane pada pertengahan abad 19. Lane mengungkapkan bahwa dasar dari indikator ini adalah saat market uptrend harga akan berusaha untuk close mendekati nilai high-nya. Sebaliknya, saat market downtrend harga akan berusaha close mendekati nilai low-nya. Persamaan untuk menghitung nilai indikator ini adalah sebagai berikut
%K = 100(C – 14)/(H14 – L14)
dimana
C = harga penutupan terakhir
L14 = harga terendah dalam 14 hari ke belakang
H14 = harga tertinggi dalam 14 hari ke belakang
%K = nilai yang menunjukkan kondisi market terhadap harga sekarang
%D = moving average dengan periode 3 dari %K
Periode yang digunakan pada persamaan di atas, sesuai dengan desain Lane adalah 14 hari. Namun periode ini dapat diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan. Prinsipnya, semakin kecil periode yang digunakan maka indikator akan semakin sensitif dan semakin besar periode yang digunakan maka indikator akan semakin lambat dan kurang sensitif.
Stochastic Indicator |
Stochastic Oscillator dikembangkan oleh George Lane pada pertengahan abad 19. Lane mengungkapkan bahwa dasar dari indikator ini adalah saat market uptrend harga akan berusaha untuk close mendekati nilai high-nya. Sebaliknya, saat market downtrend harga akan berusaha close mendekati nilai low-nya. Persamaan untuk menghitung nilai indikator ini adalah sebagai berikut
%K = 100(C – 14)/(H14 – L14)
dimana
C = harga penutupan terakhir
L14 = harga terendah dalam 14 hari ke belakang
H14 = harga tertinggi dalam 14 hari ke belakang
%K = nilai yang menunjukkan kondisi market terhadap harga sekarang
%D = moving average dengan periode 3 dari %K
Periode yang digunakan pada persamaan di atas, sesuai dengan desain Lane adalah 14 hari. Namun periode ini dapat diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan. Prinsipnya, semakin kecil periode yang digunakan maka indikator akan semakin sensitif dan semakin besar periode yang digunakan maka indikator akan semakin lambat dan kurang sensitif.
Cara Menggunakan Indikator
Sebagaimana yang telah diungkapkan di atas, Stochastic Oscillator adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui kondisi overbought atau oversold suatu saham. Nilai dari indikator stokastik ini merupakan range antara 0 sampai 100 dan akan tetap berada dalam range tersebut tidak peduli seberapa cepat atau lambat harga suatu saham naik atau turun. Informasi yang dapat diperoleh dari indikator ini, selain informasi overbought dan oversold tentunya, adalah sinyal beli dan sinyal jual. Berikut pembahasannya.
Overbought vs Oversold
Suatu saham dikatakan overbought jika Stochastic %K menunjukkan nilai di atas 80 dan dikatakan oversold jika Stochastic %K menunjukkan nilai di bawah 20.
Overbought vs Oversold |
Sinyal Beli dan Sinyal Jual
Untuk menentukan sinyal beli atau sinyal jual, dikenal istilah golden cross dan death cross. Golden cross adalah suatu kondisi saat garis %D (garis biru) memotong ke atas garis %K (garis merah) dan ini menunjukkan sinyal beli. Sedangkan death cross adalah suatu kondisi saat garis %D memotong ke bawah garis %K, ini menunjukkan sinyal jual.
Golden Cross and Death Cross |
IDX Investors' Notes
Sebelum saya mengakhiri artikel ini, saya ingin berbagi catatan-catatan yang saya dapatkan selama saya menggunakan indikator ini. Penting untuk diingat, karena catatan ini merupakan sebuah opini, Anda wajib untuk mengaktifkan disclaimer, begitu pula dalam mengaplikasikan indikator stokastik yang telah saya bahas di awal.
- Jika Anda yakin bahwa probabilitas harga saham untuk naik lebih tinggi dibanding penurunannya, maka belilah saham tersebut saat %K menunjukkan kurang dari 30 di harga rendahnya. Mengapa demikian, karena biasanya jika menunggu sampai terjadi golden cross harga saham sudah melambung tinggi.
- Saat market sedang bergerak strong uptrend, Anda bisa mengabaikan sinyal death cross karena dalam kondisi ini seharusnya probabilitas harga saham untuk naik lebih tinggi dibanding penurunannya kecuali terjadi hal-hal yang tidak terduga. Kalaupun terjadi koreksi, itu merupakan hal yang wajar karena begitulah pasar modal berjalan. Sebagai tambahan, gunakan sinyal golden cross untuk menambah modal jika memang diperlukan sesuai dengan Money Management Anda.
Demikian, semoga bermanfaat.
hai min untuk dapetin aplikasi stochastic oscillator yang mimin infoin diatas cari dimana ya min?
ReplyDelete